Oleh : Sophan Supandi, M.M, CPM (a), CPC, CHRP,NPDM
Film baru yang baru diliris di Indonesia, 30 September 2022, yang berjudul “ Ticket to Paradise” hasil produksi Universal Picture yang disutradarai OI Parker serta dibintangi oleh Julia Roberts (Giogia) , Geoge Clooney (David), Kaitlyn Denver (Lily), dan Maxime Bouttier ( Gede). Film yang mengambil latar belakang Bali dengan keindahan alamnya, sejarah, sosial budaya, serta nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat setempat.
Film komedi romansa, yang menceritakan mengenai pasangan yang bercerai David dan Geogia, tetapi tetap kompak dalam urusan anak. Cerita ini diawali dengan kelulusan putrinya Lily, yang mengambil liburan setelah lulus dari kuliahnya dinegaranya Amerika, menuju tempat liburannya di Bali. Pada saat liburan di pulau Bali, dia melakukan aktivitas berenang bersama temannya hingga dia tertinggal oleh kapalnya. Maka Lily dan temannya berusaha minta bantuan dengan kapal yang lewat disana. Kebetulan kapal yang dimiliki Gede melewati pulau tersebut, untuk meminta tolong kapal yang dinokadai oleh Gede. Sejak pertemuan pertama dengan Gede, Lily langsung Jatuh cinta pada pandangan pertama, Sampai berlanjut dengan hubungan yang serius, hingga memutuskan untuk menikah dengan Gede, seorang pemuda bali yang berprofesi sebagai petani rumput air dan memiliki keluarga yang hangat dan kental dengan budaya bali.
Lily memberitahukan kepada kedua orang tua yang berada di Amerika, agar dapat datang ke Bali, merestui pernikahannya. Mendengar kabar tersebut, kedua orang tuanya Geogia dan David langsung berangkat menuju bali dan ingin untuk menggagalkan pernikahan anaknya dan akan kembali membawa anaknya kembali kenegaranya. Proses menggagalkan pernikahan tersebut merupakan bumbu cerita yang dikemas keseruan dan komedi. Hingga pada akhir dari cerita tersebut, kebahagian atau keselarasan hidup manusia membuat kedua orang tua Lily sadar, dan mendapatkan suatu pembelajaran kehidupan untuk memperoleh kebahagian. Bisa dengan pasangannya mengerti, bagaimana cara membahagiakan anaknya, dengan menerima dan mendukungnya sebagai penutup cerita filmnya.
Budaya spritual Hindu Bali , dengan Tri Hita Karana. Yang merupakan tiga keharmonisan dalam mencapai kebahagian, pertama, dengan sang pencipta (Tuhan), kedua dengan manusia, dan terakhir dengan alam. Menjadikan Bali begitu menarik dengan alamnya yang indah serta sosial budaya kehidupan masyarakatnya, menjadikan nilai pembeda dari tempat lainnya. Dimasukkan dalam film tersebut, bahwa sosial budaya merupakan nilai-nilai kehidupan yang menjadikan kekhasan suatu daerah, pada istilah pemasaran disebut Differensiasi atau pembeda dari yang lainnya.
Kekuatan merek ini terbukti, dengan pembuatannya filmnya, walaupun tidak di Bali melainkan di negara Australia, yang dibuat seperti menyerupai Bali, Karena proses pembuatannya tahun lalu sekitar bulan Agustus 2021, dimana pada saat itu, kondisi pademik covid-19 yang masih tinggi,khususnya Indonesia, sehingga kesulitan krunya dan teknis datang ke Bali.
Tetapi Bali sebagai suatu tempat wisata yang memiliki merek yang kuat, baik dari sisi merek, differensiasi, dan produk sebagai suatu pulau wisata terbaik didunia, bukan saja hanya keindahan dari daya tarik alamnya, tetapi ditambah sejarah, sosial dan budayanya yang merupakan daya tarik tersendiri, menjadikan kekuatan dan daya tarik merek pulau wisata tersebut menjadi sangat tinggi, diminati dan dicari oleh pelanggannya.
Mari kita buat merek wisata untuk sebuah pulau, kota, atau negara, yang tidak saja menarik dari sisi alamnya, tetapi juga kearifan lokal dari sisi sosial budaya masyarakat setempat, yang sangat unik, dan menjadi berbeda antara satu daerah wisata satu dengan yang lainnya, Indonesia kaya akan sosial budaya. Indonesia dapat menggali unsur sosial budaya memiliki ragam budaya yang bervariasi serta sosial yang beraneka ragam, baik dari sisi bahasa, adat istiadat, makananan, keluarga dan nilai-nilai luhur yang dimiliki, yang dapat membangun merek tempat wisatanya diIndonesia. Mari kita bangun kembali Industri Pariwisata Indonesia, dengan membangun merek dengan menambahkan kearifan lokal yang kreatif dan inovatif, sebagai sumber kekuatan akan merek tersebut.